Empat Masa

siapa dapat menghentikan waktu
dirimu kah ?
pun juga aku ?

kita tahu
bukan kita
dan masih saja
kita.
memaksa.

jika bukan hari ini
maka aku ingin besok
dan kau ingin lusa

jika bukan musim hujan ini
kau ingin musim panas lalu
dan aku ingin secepatnya

ranting-ranting mulai bertunas
lagi.
angin dari mana datangnya,
mulai berhembus lagi.
satu masa
dua masa
tiga
dan empat.

pertama kalinya
dalam roda waktuku
aku menemukan titik berhenti
jeda yang cukup lama

setiap kali
meyakinkan diri
bahwa ini pun sudah berputar
kembali.

selalu saja dilelah hari
jeda kembali. disini.

dan mereka tertawa.
mungkin bukan karena hal yang baik.
aku pun seperti bukan aku.

tidak ada jaminan
masa itu akan berhenti
atau berlanjut
menjadi
lima masa
enam
dan tujuh.

aku tak berharap begitu.
kau pun sama.
tapi dinding putih disana
kursi coklat disana
kelas yang sepi itu,
empat masa pun masih begitu.

"bagaimana jika. hanya jika.
itu akan tetap seperti itu?"
apakah kau menanyakannya ?
"bagaimana jika tidak"
aku menjawabnya.

entah haruskah kita menghentikan waktu.
atau memohon selalu.
Tuhan akan memberikan saat itu.
dan kita akan mengerti
beberapa hal datang untuk membentuk
dan beberapa untuk menolong.

jika hari itu datang
jangan menungguku.
aku telah berjanji
untuk tidak akan ada disana.

lampu jalan kembali ku lihat
di pinggir jendela
dan kau diam
menatap kedepan

lebih dari hari-hari merenung
dari semua pertanyaanmu
dan lagu yang kau nyanyikan
di panggungmu yang kunantikan
dan jalan yang kita lewati
masa-masa inipun akan berhenti
dan Tuhan akan menolongku
menolongmu

kita hanya harus.
lebih lunak
pada diri.
karena Tuhan yang paling
mencintai.


Komentar

Postingan Populer