Lily's Adventure part 3

Sementara itu, Josh adiknya masih mengaduk-aduk bubur yang dibuatkan oleh Ibunya. Sambil terus melihat jam dinding dari kayu diruang tengah, lebih dari sekedar melihat waktu yang menunjukkan pukul 12.00 siang, dia teringat saat pertama kali Ayahnya membuatkan jam dari kayu tersebut. Bentuknya yang seperti matahari begitu menarik perhatian Josh.
"Kenapa tak kau habiskan bubur itu Josh ?" Suara lembut Ibunya tidak membuatnya berhenti melihat jam di ruang tengah itu.
"Apakah kakakmu belum pulang?" Ibunya bertanya pertanyaan lainnya, tetapi Josh tetap diam.
"Josh" kali ini Ibunya menghampirinya dan duduk disebelahnya. "Ya bu? Apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya Josh seketika.
"Josh, lain kali kau harus lebih fokus, dengarlah orang yang sedang berbicara kepadamu, siapapun itu, okay?" Ibunya memberitahu dengan lembut, selalu. "Oh ya, maafkan aku Bu, baiklah". "Okay Josh, setelah kau habiskan buburmu segeralah istirahat karena nanti malam akan ada festival Cahaya Matahari, tentu saja kau tidak ingin melewatkannya bukan?" "Tentu saja Bu" lalu Josh pun menghabiskan bubur kacang merah buatan Ibunya dengan semangat dan beranjak tidur.Tak berselang lama Lily datang dengan beberapa botol berisi airnya, dia berjalan perlahan hampir seperti mengendap menuju kamarnya. " Lily?" Ibunya memanggil dengan tenang namun jelas sekali membutuhkan penjelasan darinya, "Ya Bu, kukira kau sedang beristirahat, aku datang tepat saat makan siang bukan?" Jam di dinding menunjukkan pukul 12.30 itu berarti Lily telah lewat 30 menit dari jam makan siang dirumah itu. "Hmm, segeralah makan,lalu kau istirahat, kau ingatkan nanti malam festival Cahaya Matahari, tentu kita harus menyaksikannya bersama" Ucap Ibunya sambil menyiapkan bubur kacang merah hangat dengan segelas susu untuknya. "Baik Bu" ucap Lily kemudian. "Wow, seperti biasa Bu, sup kacang merahmu begitu lezat, selain daging sapi dan tomat apakah kau punya semacam bumbu rahasia?" Tanya Lily penasaran. "Tentu saja aku punya" jawab Ibunya sambil tersenyum penuh arti. "Cinta, yah disamping rempah-rempah yang melimpah disini" Lalu mereka pun tertawa bersama. "Sudah kuduga" jawab Lily. "Ya jika kau sudah selesai segeralah tidur" Ucap Ibunya sambil mencium kepala Lily.
Ketika Ibunya telah beranjak pergi menuju ke kamarnya, Lily pun beristirahat pula, senyum masih terlihat di bibirnya, dia benar-benar tak sabar menyaksikan festival Cahaya Matahari, festival yang diadakan setiap tahun itu memang diadakan malam hari, meski terkesan berkebalikan, Cahaya Matahari disini memiliki arti yang lebih dari sekedar wujud harafiahnya, menurut para pendahulu mereka didaerah mereka terdapat masa yang begitu gelap, banyak penyakit yang sulit disembuhkan hingga menelan begitu banyak korban, tetapi pernah datang sebuah masa dimana semuanya berubah, kesehatan yang terus diperbarui dan masa-masa kemajuan itu dimulai oleh kedatangan seorang bernama Tuan Gio dan Nyonya Lin, mereka membawa banyak tanaman herbal yang baik bagi kesehatan warga setempat. Titik balik daerah itu dimulai dari hari itu. 50 tahun yang lalu.

Komentar

Postingan Populer