short story 1 - Lily's Adventure - part 1

Dia masih saja sibuk menghapus coretan pensil pada kertas coklat muda itu, entah mengapa sedari tadi matanya menyusun ingatan-ingatan itu. sesekali ia berhenti lalu menulis kembali. Hari itu hari yang cerah untuk seorang gadis remaja bangun begitu pagi dan mulai sibuk menulis.

"Apa yang akan kau lakukan kali ini?" tanya seorang bocah laki-laki yang sedari tadi mengamatinya. "Kau akan tahu" jawabnya singkat. "Jangan katakan, kau mau mencari kebenaran ?" tanya bocah itu lagi. Kali ini gadis itu berhenti menulis, Ia menatap lekat-lekat wajah adiknya yang begitu penasaran, kulit pipi kemerahan itu menambah rasa gemas pada siapapun yang melihatnya.
"Jika kau menjadi diriku kau akan mengerti, hal ini memang seharusnya kulakukan"

Suasana berkabut diluar rumah sedingin biasanya. Pohon-pohon pinus menjulang disepanjang jalan di depan pagar yang dihiasi mawar putih yang mulai bermekaran. Namun dibalik jendela kamar di lantai satu rumah itu masih duduk gadis remaja itu dengan banyak benda di meja kayu berukir matahari bulan dan bintang. Lalu mengambil tasnya dan memasukkan setumpuk kertas yang ia sebut 'informasi penting'.

" Minyak untuk gigitan serangga, pisau, tali, yah aku tidak akan jatuh lagi kali ini" gumaman yang cukup pelan itu, nyatanya tidak ada artinya. Adik kecilnya telah lebih dulu naik ke lantai atas menuju kamar bernuansa mawar putih itu, membangunkan Ibu mereka.

"Lily..." sebenarnya nada suara ini cukup pelan, namun sanggup untuk menghentikan gadis itu memasukkan barang-barang di dalam tas merah muda bermotif mawar itu.
"Bu ayolah" kali ini ia benar-benar memohon. "Tidak Lily, kau ingat ketika kau pertama kali melakukan percobaanmu itu ? rumah ini penuh dengan serangga" kata Ibu mereka.
"Aku hanya ingin melihat respon mereka, dan lihat Bu, minyak pengusir serangga ini bisa tercipta".
"Tunggu dulu, apa kau ingat lagi ketika adikmu diam-diam mengikutimu ke rumah bibi Louisa dan tersesat di rumah jamur miliknya ? untung saja dia tidak menyentuh jamur beracun"
"Kali ini kupastikan dia tidak akan mengikutiku"
"Tidak Lily, terlalu berbahaya, apa lagi yang ingin kau lakukan sekarang ?" jelas sekali nada cemas dalam suara Ibu mereka kali ini.
"Aku hanya akan meneliti beberapa botol air" jawab Lily singkat.
"Air ? dimana kau mendapatkan air yang kau maksud ini?" Ibunya semakin curiga.
"Hanya di tempat yang biasa Bu, begitu normal, didekat rumah bibi Louisa" Ia mencoba se-normal mungkin mengutarakannya.
"Hmmm... tapi ingat kau harus kembali sebelum makan siang" kali ini Ibunya pun terpaksa mengizinkannya.
"Baik. daaa aku pergi dulu Bu. daa Josh" tak sampai hitungan menit ia telah melesat berlari keluar rumah menyusuri jalan dengan semangat. Tak sabar ia menuruni bukit dan pergi ke rumah bibi Louisa, atau lebih tepatnya, nun jauh di belakang rumah bibi Louisa.

Komentar

Postingan Populer